Ketika KERJAMU TIDAK DIHARGAI, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN. Ketika USAHAMU dinilai TIDAK PENTING, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN. Ketika HATIMU terluka SANGAT DALAM, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN. Ketika kau harus LELAH & KECEWA, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.

Senin, 22 November 2010

Dapat Jaminan Sosial, Rakyat Diminta Bayar Premi Rp 15.000

Jakarta Detik.com- Pemerintah dan DPR kini sedang menyiapkan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS). Untuk mendapatkan jaminan sosial itu, pemerintah minta rakyat membayar premi Rp 15.000. Namun DPR menolaknya.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Tim Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Pansus RUU BPJS) merasa keberatan dengan adanya premi yang dibebankan kepada masyarakat sebesar Rp 15.000 per bulan untuk jaminan sosial.

Pansus menilai jaminan sosial sudah menjadi hak seluruh rakyat Indonesia yang seharusnya dibebankan melalui APBN sehingga masyarakat harus bebas dari beban premi.

Demikian disampaikan Anggota Tim Pansus RUU BPJS Achsanul Qasasi ketika berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Senin (22/11/2010).

"Memang ada didalam pasal itu menyebutkan bahwa masyarakat harus membayar premi untuk jaminan sosial sebesar Rp 15.000 yang memang pemerintah ada sinyal untuk mendukung. Tetapi seharusnya tanpa premi tersebut masyarakat berhak sesuai UUD 1945," ujar Achsanul.

Menurutnya, masyarakat tidak lagi dibebankan premi yang merupakan hak dari seluruh rakyat Indonesia. Jika sesuai UUD 1945, Achsanul mengatakan jaminan sosial harus ditanggung murni oleh negara.

"Jadi soal bayar Rp 15.000 untuk mendapatkan jaminan sosial harus dikaji ulang, jangan sampai pemerintah terkesan narik dana dari masyarakat karena kesejahteraan itu harus diberikan dari APBN," kata anggota DPR dari Partai Demokrat itu.

Achsanul mengatakan, jika dilihat berbagai negara tetangga seperti Inggris yang menganut sistem kesejahteraan rakyat itu seluruh jaminan sosial yang diberikan oleh rakyatnya murni menggunakan APBN.

"Di Inggris itu 30% APBN-nya itu diperuntukkan untuk jaminan sosial. Di Indonesia sendiri sudah seharusnya secara bertahap walau belum sampai 30% dari APBN," paparnya.

Achsanul mengatakan, setelah RUU BPJS disahkan menjadi undang-undang diharapkan APBN nantinya dapat memberikan peluang bagi seluruh rakyat Indonesia bagaimanapun pekerjaan dan status sosial, untuk memperoleh jaminan kesehatan, jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian.

"Ini berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia di mana pun dan kapan pun di seluruh pelosok negeri," katanya.

Komentar :
Untuk apa ada negara kalau jaminan hidup dan kesejahteraan masyarakat diserahkan kepada perusahaan asuransi. Kemana dan oleh siapa kekayaan negara ini dibelanjakan dan dikumpulkan sebesar-besarnya ? Kapitisme yang sesat dan merusak.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.

Dua Tetes dan Dua Bekas yang Paling Dicintai Allah

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Setetes air mata yang menetes karena takut kepada Allah, dan setetes darah yang tumpah di jalan Allah. Adapun yang dua bekas, maka yaitu bekas-di antaranya adalah bekas jihad-di jalan Allah, dan bekas dari melakukan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban dari Allah.” (HR. Tirmidzi). Abdullah bin Umar, semoga Allah senantiasa meridhai keduanya berkata: “Sungguh aku meneteskan air mata karena takut kepada Allah itu lebih aku cintai daripada aku bersedekah seribu dinar.” (HR. Baihaqi dalam Sya’bul Iman).

Sebagian Amal Ahli Surga

Nabi saw bersabda: Sungguh jika seorang muslim berinteraksi dengan masyarakat dan sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (akibat interaksi), lebih baik daripada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (HR. at-Tirmidzi, 9/416).

Mengikuti Sunnah

Umar bin Abdil Aziz pernah berkata: Rasulullah saw dan para pemimpin setelahnya telah menjalankan berbagai sunnah. Mengambil sunnah tersebut sama dengan membenarkan kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada ALLAH dan menguatkan agama ALLAH. Siapa saja yang mengamalkannya niscaya akan mendapatkan petunjuk, siapa yang memohon pertolongan kepada ALLAH dengan menjalankan sunnah maka ia pasti akan ditolong. Siapa yang menyalahi sunnah maka ia telah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, ALLAH akan memalingkannya dari kebenaran dan memasukannya ke neraka jahannam

(Ibnu Abdil Barr dalam jami’ bayan al-ilm juz 2 hal 187)

Pengaruh Dosa dan Taat

Rasulullah SAW telah bersabda: perumpamaan orang yang melakukan keburukan (dosa) kemudian melakukan kebaikan (taat) seperti orang yang memakai baju sempit yang mencekiknya. Kemudian dia berbuat baik maka lepaslah 1 lingkaran, kemudian ia berbuat baik lagi, maka lepaslah 1 lingkaran yang lain hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari cekikan baju tersebut. (HR. Ahmad & Thobroni)

Hati Bersih dan Kotor

Rasulullah SAW pernah bersabda: Fitnah (dosa) akan datang menyambangi hati berturut-turut secara bergantian. Maka hati mana saja yang dimasukinya akan terdapat titik hitam, dan hati mana saja yang mengingkarinya maka terdapat titik putih, hingga ahirnya adalah 2 hati. Pertama, hati yang putih bersih seperti batu yang licin dan mengkilap, hati seperti ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh fitnah (dosa) selama ada langit dan bumi (selamanya). Kedua, hati yang hitam legam bagaikan gelas yang terbalik (tumpah), hati seperti ini tidak mengenal kebaikan (Islam) dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali hanya mengenal nafsu yang masuk kedalamnya. (HR. Muslim)
 

. Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers