Ketika KERJAMU TIDAK DIHARGAI, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN. Ketika USAHAMU dinilai TIDAK PENTING, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN. Ketika HATIMU terluka SANGAT DALAM, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN. Ketika kau harus LELAH & KECEWA, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.

Jumat, 29 Oktober 2010

WikiLeak: Irak Mengkonfirmasi Terjadinya Penyiksaan, Matinya Warga Sipil dan Keterlibatan Barat

Situs web WikiLeaks telah merilis lebih dari 400.000 dokumen-dokumen rahasia AS tentang perang Irak untuk jangka waktu sampai dengan tahun 2009. Bocoran dokumen itu mengungkapkan rincian terjadinya perkosaan, penyiksaan, pembunuhan warga sipil yang dilakukan dari helikopter tempur dan insiden lainnya oleh pasukan koalisi dan pasukan Irak, yang bahkan dilakukan di bawah kontrol Obama pada tahun 2009. Dokumen itu juga mengungkapkan bagaimana tentara koalisi menutup mata atas laporan tentang penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan secara ekstrajudisial oleh pemerintah boneka Irak.
Ini adalah gambaran menyeramkan yang menunjukkan bagaimana pendudukan sebenarnya dilaksanakan di lapangan. Jumlah korban yang mencapai puluhan ribu  ini jelas bukanlah suatu tindakan yang dilakukan oleh ‘apel buruk (bad apple)’ individual seperti yang biasanya dilakukan oleh militer, pemerintahan  dan sumber-sumber media Barat.

Banyak dari tindakan penyiksaan ini telah diketahui banyak pihak tapi hal ini tidak dilaporkan atau diabaikan oleh kebanyakan media Barat yang antusias mendukung pasukan mereka dan mempertahankan pendapat dalam negeri atas perang itu, pada saat meningkatnya jumlah korban di pihak barat dalam perang yang tidak dapat mereka menangkan itu.
Sebagian orang berpendapat bahwa “perang adalah kotor ’sehingga menyiratkan bahwa jatuhnya korban jiwa yang tidak bersalah adalah tidak bisa dihindari dan diharapkan. Setelah kebocoran dokumen yang terbaru itu, sebagian pers Inggris muncul dengan menertawakan apa yang mereka gambarkan sebagai tindakan ‘tentara Amerika’, dan dengan mudahnya melupakan insiden yang melibatkan tentara Inggris di Irak termasuk kasus yang sekarang dikenal sebagai kasus Baha Mousa yang disiksa sampai mati di tahanan Inggris - dia meninggal dengan 93 luka di tubuhnya. Catatan besar seperti pembunuhan warga sipil tak berdosa selama perang beberapa tahun memperlihatkan betapa pasukan barat bertindak barbar di negeri kaum muslim tanpa ada cara untuk menahan, mengkontrol atau meminta tanggung jawab mereka.
Reaksi awal dari pemerintah AS - yang pada setiap kesempatan mengucapka mantra untuk menarik hati dan dukungan di Irak dan Afghanistan -  yakni dengan mencemooh kebocoran dokumen itu sebagai tidak bertanggung jawab dan Hilary Clinton mengatakan bahwa pengungkapan itu membahayakan nyawa tentara AS dan Inggris. Seolah kehidupan para perempuan yang tidak bersalah dan anak yang terbunuh tidak ada nilainya.
Politisi Inggris sejauh telah diam, dan tampak senang membiarkan sekutunya Amerika melakukan hal  ini. Tidak ada seruan dari para pemimpin liberal itu untuk menyelidiki berbagai laporan. Pemerintahan yang demokratis itu, yang senantiasa menggembar-gemborkan aturan hukum dan keyakinan mereka terhadap HAM, diam saja tentang melihat bagaimana pelanggaran sistematis ats hukum itu dilanggar dan  terjadi pada skala besar, dan dalam jangka waktu yang panjang.
Saat pemerintah barat menarik mundur sejumlah besar pasukan sambil tetap menjaga pengaruhnya terhadap politik dan ekonomi Irak, bocoran dokumen ini mengingatkan lagi atas tindakan pendudukan yang brutal, yang telah menghancurkan kehidupan sebuah generasi Irak. Seharusnya bukanlah merupakan kejutan besar bahwa rezim Maliki dan para pendahulunya - yang dipilih, disponsori dan didukung oleh pemerintah Barat - bersalah atas penyiksaan itu. Kendatipun demikian, penyiksaan yang dilakukan oleh pasukan koalisi di Abu Ghraib terjadi pada tahun-tahun awal pendudukan. Tapi,  laporan terbaru ini tidak akan mencegah Maliki dan orang-orang semacamnya untuk diterima di Gedung Putih dan Downing Street.
Seperti  halnya dengan Abu Ghraib, Guantanamo, penyerahan tertuduh yang luar biasa, kebohongan tentang senjata pemusnah massal di Irak - daftar yang bisa terus panjang-  demikian juga penyiksaan yang dilegitimasi dan pembunuhan orang tak berdosa telah selamanya mengungkap kerusakan atas agenda kebebasan dan demokrasi. Hal ini telah membangunkan sebuah generasi Muslim untuk meneliti propaganda barat, menjadi  lebih sadar politik dan mencari jawaban Islam terhadap pendudukan tanah kaum Muslim dan bagaimana suatu pemerintah Muslim - Khilafah - akan mengakhiri penyiksaan, mempertahankan tanah kaum Muslim untuk melawan agresi asing , dan menjalankan urusan negara independen dari pemerintah asing.
Sumber :www.hizb.org.uk

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.

Dua Tetes dan Dua Bekas yang Paling Dicintai Allah

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Setetes air mata yang menetes karena takut kepada Allah, dan setetes darah yang tumpah di jalan Allah. Adapun yang dua bekas, maka yaitu bekas-di antaranya adalah bekas jihad-di jalan Allah, dan bekas dari melakukan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban dari Allah.” (HR. Tirmidzi). Abdullah bin Umar, semoga Allah senantiasa meridhai keduanya berkata: “Sungguh aku meneteskan air mata karena takut kepada Allah itu lebih aku cintai daripada aku bersedekah seribu dinar.” (HR. Baihaqi dalam Sya’bul Iman).

Sebagian Amal Ahli Surga

Nabi saw bersabda: Sungguh jika seorang muslim berinteraksi dengan masyarakat dan sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (akibat interaksi), lebih baik daripada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (HR. at-Tirmidzi, 9/416).

Mengikuti Sunnah

Umar bin Abdil Aziz pernah berkata: Rasulullah saw dan para pemimpin setelahnya telah menjalankan berbagai sunnah. Mengambil sunnah tersebut sama dengan membenarkan kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada ALLAH dan menguatkan agama ALLAH. Siapa saja yang mengamalkannya niscaya akan mendapatkan petunjuk, siapa yang memohon pertolongan kepada ALLAH dengan menjalankan sunnah maka ia pasti akan ditolong. Siapa yang menyalahi sunnah maka ia telah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, ALLAH akan memalingkannya dari kebenaran dan memasukannya ke neraka jahannam

(Ibnu Abdil Barr dalam jami’ bayan al-ilm juz 2 hal 187)

Pengaruh Dosa dan Taat

Rasulullah SAW telah bersabda: perumpamaan orang yang melakukan keburukan (dosa) kemudian melakukan kebaikan (taat) seperti orang yang memakai baju sempit yang mencekiknya. Kemudian dia berbuat baik maka lepaslah 1 lingkaran, kemudian ia berbuat baik lagi, maka lepaslah 1 lingkaran yang lain hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari cekikan baju tersebut. (HR. Ahmad & Thobroni)

Hati Bersih dan Kotor

Rasulullah SAW pernah bersabda: Fitnah (dosa) akan datang menyambangi hati berturut-turut secara bergantian. Maka hati mana saja yang dimasukinya akan terdapat titik hitam, dan hati mana saja yang mengingkarinya maka terdapat titik putih, hingga ahirnya adalah 2 hati. Pertama, hati yang putih bersih seperti batu yang licin dan mengkilap, hati seperti ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh fitnah (dosa) selama ada langit dan bumi (selamanya). Kedua, hati yang hitam legam bagaikan gelas yang terbalik (tumpah), hati seperti ini tidak mengenal kebaikan (Islam) dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali hanya mengenal nafsu yang masuk kedalamnya. (HR. Muslim)
 

. Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers