Ketika KERJAMU TIDAK DIHARGAI, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN. Ketika USAHAMU dinilai TIDAK PENTING, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN. Ketika HATIMU terluka SANGAT DALAM, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN. Ketika kau harus LELAH & KECEWA, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.

Kamis, 28 Oktober 2010

Tirani Minoritas, Tidak toleran

Ini nyata alami sendiri betapa tetangga sebelah rumah persis, agamanya kristen mengundang jamaah kebanyakan dari luar komplek untuk acara kebaktian dengan suara keras pakai speaker. Komplek kecil dgn tipe rumah yg kecil masih pakai speaker dan sampai jam 21.00 lagi. Benar-benar keterlaluan dan tidak toleran. Mayoritas di lingkungan komplek muslim tetapi mereka sdh begitu beraninya mengadakan acara keagamaan dengan semena-mena.

Pengalaman waktu kecil, membuat saya mengenal gaya-gaya kaum nashrani mempengaruhi lingkungan sekitar yang mayoritas muslim. Mempengaruhi kaum ibu dan anak-anak dengan nyayian agama mereka, merayakan hari besar Muslim biar dianggap toleransi besar dan akhirnya menarik simpati yg muslim untuk merayakan hari besar agama nashrani. Lambat laun pergaulan orang tua dan anak-anak terbawa tidak islami, toleransi yg berlebihan dan tidak kritis. Akibatnya semangat keislaman mereka lambat laun mulai luntur, pengajian sekedar wirid dan mulai jarang, membuka aurat sdh jd biasa, membiarkan umat nashrani mengadakan kebaktian dgn semena-mena, timbul rasa sungkan dan mungkin takut di cap tidak toleran atau bahkan anarkis, kaum muslim sulit diajak pengajian dan sholat berjamaah.


Itu semua adalah penyakit yg dari awal hendak ditanamkan oleh kaum nashrani, membungkam umat islam mayoritas untuk tidak kritis terhadap agama lain dan menciutkan akidah Islam kaum muslimin sehasta demi sehasta, sedepa demi sedepa bahkan jika harus masuk lubang biawak akan diikuti juga. Ini adalah salah satu lubang biawaknya, dan masih banyak lubang biawak yang lain.

“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (Q.S. Al-Maa`idah/5: 105).

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu”.(At-Tahrim : 6)

Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka sebelum terlambat. Apakah akan kalian biarkan kaum kuffar yang tidak akan pernah beriman kepada Allah (yang menyembah pendeta-pendeta mereka, menghalalkan yang diharamkan Allah dan mengharamkan yang dihalalkan Allah ) mengambil alih pendidikan anak-anak dan istri kalian. Wahai para pemimpin keluarga, suami-suami, inilah ujian kalian agar kalian menjadi muslim yang bertaqwa dan diberikan tanggung jawab yang besar. Jangan kalian sia-siakan semua itu. Bangkit dan sadarlah.

Wahai kaum muslimin, Bangkit, jangan terlena dengan bujuk rayu kaum kuffar. Sadarlah wahai umat terbaik. Berfikirlah, inilah bedanya agama Islam dengan yang lainnya. Islam dibangun dengan menumbuhkan kesadaran kepada Allah SWT dan Rasulullah saw. Allah sebagai pemilik syariat, jalan hidup di dunia dan akhirat. Rasulullah saw adalah orang yg terpercaya dan mulia yang menyampaikannya kepada seluruh manusia. Berpegangteguhlah kepada Al Qur'an dan Assunnah, ingatlah Allah, ingatlah kematian yang akan segera datang.

Menag: Pertumbuhan Masjid di Indonesia terendah dibanding agama lain (republika.co.id, 30/9).

KOMENTAR:
Dari tahun 1977-2004 gereja di Indonesia bertambah 150%, sementara masjid 60%. Ini bukti orang-orang kafir dan munafik berdusta jika mereka terdzalimi dan mengalami diskriminasi. Tirani minoritas dengan dukungan media dan penguasa hipokrit terus berlangsung di negeri Islam seperti Indonesia

 

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.

Dua Tetes dan Dua Bekas yang Paling Dicintai Allah

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Setetes air mata yang menetes karena takut kepada Allah, dan setetes darah yang tumpah di jalan Allah. Adapun yang dua bekas, maka yaitu bekas-di antaranya adalah bekas jihad-di jalan Allah, dan bekas dari melakukan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban dari Allah.” (HR. Tirmidzi). Abdullah bin Umar, semoga Allah senantiasa meridhai keduanya berkata: “Sungguh aku meneteskan air mata karena takut kepada Allah itu lebih aku cintai daripada aku bersedekah seribu dinar.” (HR. Baihaqi dalam Sya’bul Iman).

Sebagian Amal Ahli Surga

Nabi saw bersabda: Sungguh jika seorang muslim berinteraksi dengan masyarakat dan sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (akibat interaksi), lebih baik daripada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (HR. at-Tirmidzi, 9/416).

Mengikuti Sunnah

Umar bin Abdil Aziz pernah berkata: Rasulullah saw dan para pemimpin setelahnya telah menjalankan berbagai sunnah. Mengambil sunnah tersebut sama dengan membenarkan kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada ALLAH dan menguatkan agama ALLAH. Siapa saja yang mengamalkannya niscaya akan mendapatkan petunjuk, siapa yang memohon pertolongan kepada ALLAH dengan menjalankan sunnah maka ia pasti akan ditolong. Siapa yang menyalahi sunnah maka ia telah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, ALLAH akan memalingkannya dari kebenaran dan memasukannya ke neraka jahannam

(Ibnu Abdil Barr dalam jami’ bayan al-ilm juz 2 hal 187)

Pengaruh Dosa dan Taat

Rasulullah SAW telah bersabda: perumpamaan orang yang melakukan keburukan (dosa) kemudian melakukan kebaikan (taat) seperti orang yang memakai baju sempit yang mencekiknya. Kemudian dia berbuat baik maka lepaslah 1 lingkaran, kemudian ia berbuat baik lagi, maka lepaslah 1 lingkaran yang lain hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari cekikan baju tersebut. (HR. Ahmad & Thobroni)

Hati Bersih dan Kotor

Rasulullah SAW pernah bersabda: Fitnah (dosa) akan datang menyambangi hati berturut-turut secara bergantian. Maka hati mana saja yang dimasukinya akan terdapat titik hitam, dan hati mana saja yang mengingkarinya maka terdapat titik putih, hingga ahirnya adalah 2 hati. Pertama, hati yang putih bersih seperti batu yang licin dan mengkilap, hati seperti ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh fitnah (dosa) selama ada langit dan bumi (selamanya). Kedua, hati yang hitam legam bagaikan gelas yang terbalik (tumpah), hati seperti ini tidak mengenal kebaikan (Islam) dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali hanya mengenal nafsu yang masuk kedalamnya. (HR. Muslim)
 

. Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers