Ketika KERJAMU TIDAK DIHARGAI, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN. Ketika USAHAMU dinilai TIDAK PENTING, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN. Ketika HATIMU terluka SANGAT DALAM, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN. Ketika kau harus LELAH & KECEWA, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.

Minggu, 24 Oktober 2010

Pengakuan atas Kejujuran Nurani


Ketika jaman sudah semakin tergerus oleh tujuan duniawi, harta yang dimulai dengan uang, kekuasaan yang dimulai dengan merebut pengaruh dari manusia dan wanita sebagai penggoda dan pemanis hawa nafsu. Hidup penuh hedonisme/ semua serba halal dengan tujuan kepuasan hawa nafsu, idealisme hidup dibuang apalagi keyakinan agama hanya mudah diucapkan di mulut sebagai pemanis tanpa ada amal ikhlas dan mengharap ridho Allah SWT. Kejujuran, idealisme, kebersahajaan, kesederhanaan dan bahkan kesholehan menjadi barang langka untuk saat ini. Inilah mungkin yang dirasakan oleh mantan aktivis pemikiran liberal selama menjalani kehidupan liberalnya yang serba palsu dan tidak lebih sebagai tipuan kepada manusia lainnya. Saya melihat dari tulisan ini, sikap jujurnya dalam melihat jalan hidup dirinya dan aktivis liberal  terhadap Islam dan kaum muslimin mengusik hati dan pikirannya. Sakit semakin sakit setiap hari jika dibiarkan dalam lubang kebohongan, semakin dalam semakin gelap dan tanpa ada cahaya. Alhamdulillah, Allah masih memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada Fulan ini sehingga terbukalah hati dan pikirannya untuk menemukan cahaya yang terang benderang. Mari kita mulai dengan KEJUJURAN dalam menjalani hidup ini. Jangan malu untuk menangis, menangis dalam hati, menangis dalam keheningan, menangis dalam nikmatnya jujur kepada diri sendiri dan seseungguhnya Allah SWT Maha Mengetahuinya.



SURAT TERBUKA : KEPADA SAUDARA-SAUDARAKU SESAMA MUSLIM (dari tulisan orang liberal)


“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kamu kedalam Islam secara menyeluruh. Dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan . sesunggunya syetan adalah musuh yang nyata bagimu”

 

Saya harus mengatakan jujur pada kalian semua. Hubunganku dengan liberal dan sekuler kurang begitu menyenangkan. Hidupku terombang ambing oleh hukum-hukum yang dihasilkan sistem sekulerisme dari cara pandang liberal. Sungguh tidak jelas dan menyengsarakan. Agama hanya dijadikan pencuci tubuh dan pemanis mulut.

Saaat kurenungkan semua sudut kehidupan liberal ini yang banyak berasal dari mulut-mulut pemikir orang islam berakidah liberal, aku merasa sangat malu. Tidakkah anda merasakannya juga? Aku mendengar dari seorang teman jakartaku bahwa pengikut liberal yang mengaku Islam berbicara qur’an dengan mulutnya yang berbau miras. Mereka berbicara Islam dengan bau sperma habis hubungan sejenis. Aku mendengar mereka berbicara Islam dengan lembaran proposal di tangan untuk menentang apa yang diharamkan oleh Islam. Uang adalah agama orang liberal. Perut dan kelamin adalah pembahasan yang harus diperjuangkan tanpa melihat pembatas halal haram yang menjadi ciri khas pembahasan di agama. Aku mendengar berita tenta para peleceh agama yang dibela habis-habisan oleh liberal karena beralasan hak asasi manusia. Kemudian aku bertanya-tanya: Bagimana mungkin massa yang kritis di tengah kaum muslim kita tetap bungkam mengetahui hal itu?

Ketika kaum non-muslim melontarkan tuduhan-tuduhan keji, maka kalian membelanya dan turut serta membela hinaan tersebut. Aku mendengar Anda berkeluh kesah bahwa kaum muslim terlalu fanatik ketika mereka membela agama dan Nabinya. Namun, ketika ummat islam menjadi korban ketidakmanusiawian dan pembantaian. Anda hanya terdiam seribu bahasa. Dan bahkan mencari dalih untuk tetap menyalahkan Islam. Sepicik itukah dunia liberal ini? Terlepas dari itu semua, ketika kumenulis tentang  keboborokan ide liberal, sebagain besar kaum liberal yang sering berpikir secara stereotip kemudian mencurigaiku sebagai penghianat. Penghianatan terhadap apa? Kemurnian liberal? Kesusiilaan masyarakat atau peradaban?

Aku ingin berbicara apa adanya. Anda hanya harus terbiasa dengan keterusteranganku atas keboborokan ide liberal yang kalian usung ini. Dari surat ini, kuajukan pertanyaan-pertanyaan yang tak lagi terhidarkan buat kita. Kenapa pikiran kita semua terpaku pada peradaban Barat? Kenapa orang-orang liberal begitu sulit untuk mengubah pandangannya tentang kesempurnaan syariat Islam? Siapa penjajah kaum muslim sesungguhnya- Amerika atau agen-agennya yang bersanding hidup di tengah kaum muslim? Kenapa kita menyia-nyiakan potensi kekuatan kaum muslim yang merupakan kekuatan terbesar di muka bumi ini? Mengapa anda begitu yakin kaum homoseksual adalah mahluk yang beradab?(hewan saja tak pernah melakukan itu). Bukankah pegangann hidup ummat Islam telah menjelaskan kenistaan perbuatan tersebut.  mungkinkah anda bisa berhenti untuk tidak memahami qur’an dengan hawa nafsu kalian?

Apakah anda merasa terbakar membaca komentarku ini? Lanjutkan saja, tak usah ragu-ragu. Karena jika kita tidak bersuara melawan para imperialis liberal yang bertopeng islam, mereka terus berjalan dengan aksi dan pertunjukan mereka dan usaha mereka akan mengakibatkan hal-hal yang mematikan : kerusakan, kekerasan, kemiskinan dan ketertindasan. Keadilan seperti inikah yang kita cari dalam dunia yang diamanatkan Tuhan? Kalau bukan, lalu kenapa tidak lebih banyak dari kita yang mengajukan keberatan terhadap pemberlakuan hukum-hukum liberal ini?

Yang kudengar dari anda adalah atas nama HAM membela penyelewengan terhadap agama Islam, atas nama HAM harus menolak syariat, atas nama kemanusiaan, pluralisme dan  singkritisme harus menjadi agama baru untuk semua manusia dan terus diperjuangkan. Anda akan sangat senang tertawa terbahak-bahak ketika ada seoarang beridentitas Islam menentang syariat Islam. Anda akan senang dan bahagia jika ada diantara kita mengatakan halal terhadap apa-apa yang telah diharamkan oleh Islam. Lalu ketika ada sebagian besar muslim yang menuntut maka kalian akan beramai-ramai menyebutnya kaum fundamentalis, jika perlu kita usulkan kepada tuan Barat pengusung liberal seperti Amerika untuk mencap orang-orang tersebut dengan Teroris. Sehingga kalian pun akan senang hati mempersilahkan pasukan Tuan Barat agar datang ke negeri kalian untuk membantai kaum muslim. Benarkah begitu? Apa yang membuat liberal bisa dikatakan bijak, sementara islam rasis?

Kita berada dalam krisis. Kita kaum muslim tengah berkonspirasi melawan diri kita sendiri. Dan anda menyeret liberalisme masuk kedalam dunia islam ini untuk mengobrak abrik dan mencabik-cabik akidah dan syariat Islam yang agung ini. Kalaulah ada momen bagi bangkitnya dunia Islam, maka sekaranglah saatnya.  Demi Tuhan Yang Mahakasih, apa yang bisa kita lakukan untuk ini?

Anda mungkin bertanya-tanya, aku ini siapa, kok berani bicara seperti ini. Aku adalah LIBERAL REFUSENIK. Itu berarti aku menolak menjadi muslim yang berpandangan liberal. Itu berarti aku menolak untuk bergabung dengan pasukan “robot” yang mudah dimobilisasi hanya karena diberi proyek uang dan disekolahkan hingga S3 hanya untuk menghancurkan Islam dan memasarkan ide-ide liberal. Istilah ini kuambil karena dunia sekarang ini tengah dikuasai oleh kapitalisme dengan cara-cara pandang liberal terhadap mengatur segala urusan kehidupan ini. Tuan-tuan liberal telah banyak mendatangkan kesengsaraan  mulai kelaparan, kemiskinan hingga krisis moral. Seiring waktu penolakan terhadap kondisi ini menyadarkan sebagian kaum muslim untuk mengembalikannya kepada kebenaran yaitu Islam.

Anda pasti ingin meyakinkanku bahwa apa yang kujelaskan di surat terbuka ini bukan Liberal yang sesungguhnya. Kuharap anda benar. Karena aku yakin kita mampu menjadi lebih bijak dan humanis ketimbang  sebagian besar para tokoh liberal yang hidupnya sudah dengan penuh kemewahan dan kenikmatan duniawi tanpa peduli lagi halal dan haram, yang penting enak.

Demi diskusi yang jujur, aku menantang anda untuk bersikap jujur terhadap liberal yang anda pertahankan secara refleksif.  Kaum muslim tahu bahwa liberal berbeda dengan Islam.

Dengan menulis surat ini, aku tidak bermaksud hanya membela Islam dengan doktrin kolot yang dituduhkan kaum liberalis. Tapi gara-gara merasakan kerusakan liberal inilah, kutemui indahnya Islam. Kalian pun bisa menemukan keindahan beragama jika mengambil Islam dengan cara yang benar bukan dengan liberal.

Takut terhadap sesuatu yang harus ditakuti, itulah BERIMAN DENGAN RASA TAKUT?

Secuil tulisan, conrtary dari bukunya org liberal.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.

Dua Tetes dan Dua Bekas yang Paling Dicintai Allah

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Setetes air mata yang menetes karena takut kepada Allah, dan setetes darah yang tumpah di jalan Allah. Adapun yang dua bekas, maka yaitu bekas-di antaranya adalah bekas jihad-di jalan Allah, dan bekas dari melakukan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban dari Allah.” (HR. Tirmidzi). Abdullah bin Umar, semoga Allah senantiasa meridhai keduanya berkata: “Sungguh aku meneteskan air mata karena takut kepada Allah itu lebih aku cintai daripada aku bersedekah seribu dinar.” (HR. Baihaqi dalam Sya’bul Iman).

Sebagian Amal Ahli Surga

Nabi saw bersabda: Sungguh jika seorang muslim berinteraksi dengan masyarakat dan sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (akibat interaksi), lebih baik daripada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (HR. at-Tirmidzi, 9/416).

Mengikuti Sunnah

Umar bin Abdil Aziz pernah berkata: Rasulullah saw dan para pemimpin setelahnya telah menjalankan berbagai sunnah. Mengambil sunnah tersebut sama dengan membenarkan kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada ALLAH dan menguatkan agama ALLAH. Siapa saja yang mengamalkannya niscaya akan mendapatkan petunjuk, siapa yang memohon pertolongan kepada ALLAH dengan menjalankan sunnah maka ia pasti akan ditolong. Siapa yang menyalahi sunnah maka ia telah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, ALLAH akan memalingkannya dari kebenaran dan memasukannya ke neraka jahannam

(Ibnu Abdil Barr dalam jami’ bayan al-ilm juz 2 hal 187)

Pengaruh Dosa dan Taat

Rasulullah SAW telah bersabda: perumpamaan orang yang melakukan keburukan (dosa) kemudian melakukan kebaikan (taat) seperti orang yang memakai baju sempit yang mencekiknya. Kemudian dia berbuat baik maka lepaslah 1 lingkaran, kemudian ia berbuat baik lagi, maka lepaslah 1 lingkaran yang lain hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari cekikan baju tersebut. (HR. Ahmad & Thobroni)

Hati Bersih dan Kotor

Rasulullah SAW pernah bersabda: Fitnah (dosa) akan datang menyambangi hati berturut-turut secara bergantian. Maka hati mana saja yang dimasukinya akan terdapat titik hitam, dan hati mana saja yang mengingkarinya maka terdapat titik putih, hingga ahirnya adalah 2 hati. Pertama, hati yang putih bersih seperti batu yang licin dan mengkilap, hati seperti ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh fitnah (dosa) selama ada langit dan bumi (selamanya). Kedua, hati yang hitam legam bagaikan gelas yang terbalik (tumpah), hati seperti ini tidak mengenal kebaikan (Islam) dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali hanya mengenal nafsu yang masuk kedalamnya. (HR. Muslim)
 

. Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers