Ketika KERJAMU TIDAK DIHARGAI, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN. Ketika USAHAMU dinilai TIDAK PENTING, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN. Ketika HATIMU terluka SANGAT DALAM, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN. Ketika kau harus LELAH & KECEWA, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.

Kamis, 24 Februari 2011

Daftar Aktivis Hizbut Tahrir yang Syahid di Tangan Qaddafi

Qaddafi memiliki sejarah panjang penindasan dan pembunuhan terhadap umat Islam di Libya. Mengingat peristiwa baru-baru ini dimana ratusan Muslim telah syahid oleh rezim Libya , kami mendaftar beberapa orang aktivis dari Hizbut Tahrir yang telah syahid sebelumnya untuk menunjukkan bahwa tindakan Qaddafi saat ini bukanlah hal yang baru. Penindasannya terus berlanjut dengan dukungan penuh dari Inggris, Amerika dan Uni Eropa meski bertolak belakang dengan apa yang mereka katakan sekarang.




Mohammed M. Ramadhan, 11 April, 1980, London. Jurnalis dan penyiar di BBC, bagian Arab. Dibunuh oleh intel Qaddafi di depan masjid Regent Park. Rezim Libya menolak pemakamannya di Libya dan mengembalikan jenazahnya untuk dimakamkan di London. Dua warga Libya juga diadili atas tuduhan kejahatan dan dalam September ‘80, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Mohammed M. Hfaf, 7 April 1983, Tripoli. Mahasiswa. Dipenjarakan pada bulan April 1973, dituduh keanggotaan dalam Partai Pembebasan Islam (Hizbut Tahrir). Sepuluh tahun kemudian, pada tanggal 7 April 1983 dihukum gantung di College of Engineering, Tripoli.


Abdallah A. al-Mesallati, April, 1984, Tripoli. Mahasiswa. Ditangkap pada tanggal 16 April 1973, atas tuduhan menjadi keanggotaan dalam Partai Pembebasan Islam (Hizbut Tahrir), dihukum penjara. Diadili kembali oleh Pengadilan Revolusioner, dijatuhi hukuman mati, dan dieksekusi di Penjara Tripoli Tengah.


Abdul Aziz al-Gharably, April, 1983, ditangkap. Mahasiswa, Tripoli. Diduga menjadi anggota dalam partai politik. Meninggal pada Januari 1984 sebagai akibat dari penyiksaan dan kurangnya perawatan medis.


Hasan A. al-Kurdi, April 1984. Ditangkap bersama ratusan orang pada musim semi 1973. Pada bulan Juni, dituduh bersama dengan sembilan orang lain karena keanggotaannya dalam Hizbut Tahrir dan telah menulis artikel yang menentang rezim. Pada 7 Desember 1973, Dewan Revolusi mengeluarkan resolusi untuk menghentikan pengadilan dan melepaskan terdakwa. Kembali ditangkap pada hari yang sama dan dipenjara tanpa proses pengadilan hingga Februari 1977, dihukum 15 tahun penjara, beberapa hari kemudian, hukuman itu diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup. Dihukum mati di penjara tanpa pengadilan, April 1984.

Semoga Allah سبحانه وتعالى menerima mereka sebagai syuhada meski sebagian umat Islam melupakan pengorbanan mereka, namun Allah سبحانه وتعالى tidak akan, ataupun lebih banyak Muslim yang hilang, dipenjara, disiksa dan dibunuh.

Daftar ini dikutip dari daftar yang lebih lengkap dalam al-Inqadh Magazine, Vol. 10, Edisi No 37, September 1991, Halaman 80-105, diterbitkan oleh kelompok oposisi Libya NFSL.

Gadaffi melakukan perang salib pribadi terhadap Hizbut Tahrir semenjak Hizbut Tahrir mengirim delegasi untuk mendiskusikan dengan dia penyangkalan tentang validitas hadits Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Setelah empat jam diskusi di mana mereka membuktikan bahwa hadits itu sumber Syariah seperti Quran, Hizbut Tahrir menyebarkan laporan dari diskusi tersebut.

Beram dengan hal itu, Qaddafi akhirnya membunuh tiga belas anggota Hizbut Tahrir, mereka digantung di universitas dan sekolah di depan siswa, guru dan keluarga mereka.

Salah satunya masih hidup ketika diturunkan dari tiang gantungan, ia digantung untuk kedua kalinya, kemudian mereka mengikat tubuhnya ke bagian belakang sebuah mobil dengan disaksikan langsung oleh keluarga dan anaknya.

Semoga Allah memberikan para syihada tempat tertinggi di Jannah. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
سَيِّدُ الشُّهَدَاءِ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ المُطَّلِبِ وَ رَجُلٌ قَامَ إِلَى إِمَامٍ جَائِرٍ فَأَمَرَهُ وَ نَهَاهُ فَقَتَلَهُ
“Pemuka para syuhada (mujahid yang wafat dalam jihad fi sabilillah) adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seseorang yang berdiri di hadapan penguasa lalim, kemudian ia menasihatinya untuk kebaikan dan meninggalkan kejahatan, lalu penguasa itu membunuhnya.”(HR. al-Hakim)

Sumber: Khilafah.com (22/2/2011)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.

Dua Tetes dan Dua Bekas yang Paling Dicintai Allah

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Setetes air mata yang menetes karena takut kepada Allah, dan setetes darah yang tumpah di jalan Allah. Adapun yang dua bekas, maka yaitu bekas-di antaranya adalah bekas jihad-di jalan Allah, dan bekas dari melakukan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban dari Allah.” (HR. Tirmidzi). Abdullah bin Umar, semoga Allah senantiasa meridhai keduanya berkata: “Sungguh aku meneteskan air mata karena takut kepada Allah itu lebih aku cintai daripada aku bersedekah seribu dinar.” (HR. Baihaqi dalam Sya’bul Iman).

Sebagian Amal Ahli Surga

Nabi saw bersabda: Sungguh jika seorang muslim berinteraksi dengan masyarakat dan sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (akibat interaksi), lebih baik daripada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (HR. at-Tirmidzi, 9/416).

Mengikuti Sunnah

Umar bin Abdil Aziz pernah berkata: Rasulullah saw dan para pemimpin setelahnya telah menjalankan berbagai sunnah. Mengambil sunnah tersebut sama dengan membenarkan kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada ALLAH dan menguatkan agama ALLAH. Siapa saja yang mengamalkannya niscaya akan mendapatkan petunjuk, siapa yang memohon pertolongan kepada ALLAH dengan menjalankan sunnah maka ia pasti akan ditolong. Siapa yang menyalahi sunnah maka ia telah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, ALLAH akan memalingkannya dari kebenaran dan memasukannya ke neraka jahannam

(Ibnu Abdil Barr dalam jami’ bayan al-ilm juz 2 hal 187)

Pengaruh Dosa dan Taat

Rasulullah SAW telah bersabda: perumpamaan orang yang melakukan keburukan (dosa) kemudian melakukan kebaikan (taat) seperti orang yang memakai baju sempit yang mencekiknya. Kemudian dia berbuat baik maka lepaslah 1 lingkaran, kemudian ia berbuat baik lagi, maka lepaslah 1 lingkaran yang lain hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari cekikan baju tersebut. (HR. Ahmad & Thobroni)

Hati Bersih dan Kotor

Rasulullah SAW pernah bersabda: Fitnah (dosa) akan datang menyambangi hati berturut-turut secara bergantian. Maka hati mana saja yang dimasukinya akan terdapat titik hitam, dan hati mana saja yang mengingkarinya maka terdapat titik putih, hingga ahirnya adalah 2 hati. Pertama, hati yang putih bersih seperti batu yang licin dan mengkilap, hati seperti ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh fitnah (dosa) selama ada langit dan bumi (selamanya). Kedua, hati yang hitam legam bagaikan gelas yang terbalik (tumpah), hati seperti ini tidak mengenal kebaikan (Islam) dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali hanya mengenal nafsu yang masuk kedalamnya. (HR. Muslim)
 

. Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers