Ketika KERJAMU TIDAK DIHARGAI, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN. Ketika USAHAMU dinilai TIDAK PENTING, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN. Ketika HATIMU terluka SANGAT DALAM, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN. Ketika kau harus LELAH & KECEWA, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.

Rabu, 29 Desember 2010

HIP Sumut: Tidak ada Terorisme di Medan !

“Tak ada teroris di Sumut!” Demikian statemen tegas dari Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno dalam acara Halqoh Islam dan Peradaban (HIP)  Edisi ke- 6 yang diselenggarakan  Hizbut Tahrir Indonesia  Sumut.  Acara yang bertema  ”Menguak Kepentingan Di Balik Proyek Deradikalisasi dan Kontraterorisme”  ahad (26/12) di hadiri lebih dari 400 oran  dari kalangan ulama, tokoh umat Islam, akademisi, intelektual, aktifis
“Pada kasus penyerangan Polsek Hamparan Perak misalnya. Ketika saya tanyakan kepada tersangka mereka mengaku hanya mengincar tiga orang polisi sebagai aksi balas dendam atas teman mereka yang ditembak beberapa waktu sebelumnya. Ini murni kriminal,” ungkap Kapolda.
Kapolda juga mengkritisi defenisi “teroris” yang sering disematkan pada ummat Islam. Di sisi lain, ia sendiri tidak menemukan adanya upaya teror seperti defenisi yang dimaksud pada rentetan peristiwa Hamparan Perak, Tanjungbalai dan perampokan CIMB Niaga, Medan.
Selain itu, langkah penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 juga disayangkan karena tidak ada koordinasi dengan aparat setempat. “Lahir 3 orang janda yang suami mereka ditembak mati ditempat dengan tuduhan melakukan aksi teror. Padahal bukti itu tidak ada, sampai detik ini,” sebut Kapolda lagi yang disambut teriakan takbir oleh peserta halqoh.

Sementara itu Abdul Hakim Siagian, menyebut, ada upaya terorganisir bagaimana menunggangi segala isu untuk kepentingan asing. Densus 88 sudah melakukan pelanggaran HAM berat padahal, belum ada keputusan tetap yang mengatakan mereka ini adalah teroris.

“Lalu dari mana isu itu muncul? Ini kasus yang penuh intrik dan konspirasi dari Barat, mengingat Amerika sangat takut dengan kekuatan Ummat Islam yang dapat menggeser hegemoni mereka atas penjajahan di Indonesia,” sebut Abdul Hakim.

Abdul Hakim juga mengatakan, rekomendasi terkait yang dilakukan Densus 88 juga sudah ditolak oleh Mahkamah Agung. “Proyek kontra terorisme yang dikomandoi oleh BNPT sebenarnya adalah satu proyek yang ingin melegalkan terorisme defenisi mereka jika itu benar-benar ada. Sementara terorisme itu belum ada defenisi yang jelas. Itu hanya opini media yang terlalu digemborkan atas konspirasi yang sengaja disetting oleh Amerika, lagi-lagi untuk kepentingan modal,” ujar Abdul Hakim Siagian .

Sementara pembicara lain Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto menyebut, ada upaya untuk menunggangi semangat perlawanan terhadap penjajahan Amerika dengan mengaburkan makna jihad. “Kata teroris gencar berdengung pasca tragedi menara kembar WTC yang juga sarat dengan muatan konspirasi. Banyak keanehan yang sudah diungkap para pakar. Menyusul statemen dari Amerika yang memisahkan orang-orang bersama Amerika atau bersama teroris. Itu artinya, yang tidak mendukung Amerika atas segala tindakan kriminal dan penjajahannya adalah teroris,” sebut Ismail Yusanto lagi.

Ia juga berharap, para ulama yang diundang BNPT nanti hendaknya bersikap kritis terhadap program deradikalisasi yang hendak dirumuskan. Jangan sampai, program deradikalisasi justru menggiring ulama untuk menjadi corong dan jurubicara Densus 88. (HAU/mediaumat.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.

Dua Tetes dan Dua Bekas yang Paling Dicintai Allah

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Setetes air mata yang menetes karena takut kepada Allah, dan setetes darah yang tumpah di jalan Allah. Adapun yang dua bekas, maka yaitu bekas-di antaranya adalah bekas jihad-di jalan Allah, dan bekas dari melakukan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban dari Allah.” (HR. Tirmidzi). Abdullah bin Umar, semoga Allah senantiasa meridhai keduanya berkata: “Sungguh aku meneteskan air mata karena takut kepada Allah itu lebih aku cintai daripada aku bersedekah seribu dinar.” (HR. Baihaqi dalam Sya’bul Iman).

Sebagian Amal Ahli Surga

Nabi saw bersabda: Sungguh jika seorang muslim berinteraksi dengan masyarakat dan sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (akibat interaksi), lebih baik daripada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (HR. at-Tirmidzi, 9/416).

Mengikuti Sunnah

Umar bin Abdil Aziz pernah berkata: Rasulullah saw dan para pemimpin setelahnya telah menjalankan berbagai sunnah. Mengambil sunnah tersebut sama dengan membenarkan kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada ALLAH dan menguatkan agama ALLAH. Siapa saja yang mengamalkannya niscaya akan mendapatkan petunjuk, siapa yang memohon pertolongan kepada ALLAH dengan menjalankan sunnah maka ia pasti akan ditolong. Siapa yang menyalahi sunnah maka ia telah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, ALLAH akan memalingkannya dari kebenaran dan memasukannya ke neraka jahannam

(Ibnu Abdil Barr dalam jami’ bayan al-ilm juz 2 hal 187)

Pengaruh Dosa dan Taat

Rasulullah SAW telah bersabda: perumpamaan orang yang melakukan keburukan (dosa) kemudian melakukan kebaikan (taat) seperti orang yang memakai baju sempit yang mencekiknya. Kemudian dia berbuat baik maka lepaslah 1 lingkaran, kemudian ia berbuat baik lagi, maka lepaslah 1 lingkaran yang lain hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari cekikan baju tersebut. (HR. Ahmad & Thobroni)

Hati Bersih dan Kotor

Rasulullah SAW pernah bersabda: Fitnah (dosa) akan datang menyambangi hati berturut-turut secara bergantian. Maka hati mana saja yang dimasukinya akan terdapat titik hitam, dan hati mana saja yang mengingkarinya maka terdapat titik putih, hingga ahirnya adalah 2 hati. Pertama, hati yang putih bersih seperti batu yang licin dan mengkilap, hati seperti ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh fitnah (dosa) selama ada langit dan bumi (selamanya). Kedua, hati yang hitam legam bagaikan gelas yang terbalik (tumpah), hati seperti ini tidak mengenal kebaikan (Islam) dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali hanya mengenal nafsu yang masuk kedalamnya. (HR. Muslim)
 

. Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers