Kali ini kami akan sedikit menceritakan bagaimana perjalanan wisata ke Malaysia dan S'pore melalui Batam Centre dengan budget yang sangat minim. Alhamdulillah bisa melihat dan bertemu langsung dengan penduduk di sana dan sekaligus mengenal gaya hidup, budaya dan cara pandang masyarakat meskipun tidak secara mendalam karena waktunya hanya 5D4N.
Kami sekeluarga sudah merencanakan perjalanan ini jauh-jauh bulan. Asli, passport saya sudah ada sejak 6 bulan yang lalu sedangkan anak-anak dan istri sudah ada sejak 2 bulan yang lalu. Memang ada niatan untuk bisa berkunjung ke Malaysia dan S'pore tapi dengan budget yg seminim mungkin tentunya, pikir-pikir dekat dari Batam dan sebelum selesai tugas disini. Meskipun dengan budget yang minim tapi untuk ukuran saya sekeluarga berangkat ke sana tentunya cukup besar artinya uang segitu. Demi anak-anak dan istri, semoga perjalanan ini diridhoi Allah SWT dan menjadi baroqah silaturahim ke warga di sana. Kebetulan saya pun ada kenalan di Malaysia jadi sekalian ketemu.
Seperti sudah kami sebutkan di atas, budget sudah kami rancang jauh-jauh bulan dengan berbagai macam metode alternatif. Bahkan saya sudah mempersiapkan pilihan sebanyak 5 alternatif rancangan perjalanan, aktfitas kami di kedua negara sampai dengan biaya yang kemungkinan akan dikeluarkan. Setelah berdiskusi dengan istri, akhirnya kami memutuskan alternatif yang ke 5 karena selain paling kecil biayanya dan juga sudah memenuhi keinginan anak yaitu wisata ke Zoo Negara dan Zoo S'pore.
Anggaran yang kami susun kemudian kami realisasikan secara bertahap dengan memisahkannya menjadi pemesanan yang bisa melalui online dan manual. Untuk pemesanan yang bisa melalui online meliputi pesanan kamar hotel dan tiket Bus KL - Spore (oneway). Sedangkan yang lainnya tidak bisa secara online jadinya terpaksa hanya melihat tarif melalui online kemudian kita rinci biaya yang kemungkinan akan dikeluarkan meliputi tiket ferry, bus, LRT, makan, tiket masuk ke zoo. Pembelian online dengan memesan kamar hotel untuk tinggal selama 2 hari yang paling murah untuk ukuran tinggal keluarga, Alhamdulillah kami dapat kamar superior di hotel **** di daerah Kajang Kuala Lumpur seharga RM 227 atau Rp. 680.000. Fasilitas 2 tempat tidur double, ironing board, laundry, air minum, kamar mandi, kopi, teh, pemanas air, kulkas mini, dan ruangan berjendela dengan pemandangan pertokoan dan Mall Plaza Kajang. Bolehlah kami sebutkan namanya Hotel Prescott Metro Inn Kajang. Kemudian, tiket bus KL - Spore kami dapatkan dengan harga @ S$ 20 pemberangkatan pukul 13.00 dari Genting Highland ke Kovan Spore. Pembelian tiket kapal ferry Batam Centre - Stulang Laut Johor Bahru 1 hari sebelum keberangkatan paling pagi pukul 07.30 seharga untuk dewasa Rp. 240.000 dan anak-anak Rp. 185.000 (one way).
Di rest area |
Hari I
Kapal ferry berangkat pukul 07.30 sesuai jadual, dengan menempuh perjalanan selama 1,5 jam kami tiba di Pelabuhan Stulang Laut Johor Bahru. Perlu diingat, ada perbedaan waktu lebih cepat 1 jam antara Batam dengan Malaysia, jadi siap-siap mengatur jam tangan 1 jam lebih cepat. Setiba di Stulang Laut pukul 10.00, kami berhadapan dengan petugas imigrasi Diraja Malaysia. Passport dan kelengkapan akan diperiksa kemudian petugas imigrasi menanyakan tujuan kami ke Malaysia dan berapa lama tinggal disana. Karena tujuan kami baik-baik ingin jalan-jalan jadinya tidak akan dipersulit. Setelah lolos dari pemeriksaan imigrasi, kami masih harus berjalan ke terminal hentian texi diluar pelabuhan. Sebenarnya Texi di pintu keluar pelabuhan juga ada namun lebih tinggi RM 5 dibandingkan dengan dihentian Texi yang hanya RM 15 tujuan ke Terminal Larkin. Perjalanan ke Terminal Larkin kira-kira 15 menit tanpa macet. Texi yang kami tumpangi sopirnya ramah, dia mengajak ngobrol kami sepanjang perjalanan. Ketika kami bertanya arah jalan dan tempat dia menjawabnya dengan sopan dan jelas. Ibaratnya kita bertanya iya/ tidak maka dia menjawabnya bukan hanya dengan iya/ tidak tapi juga menjelaskannya.
Sampai di Terminal Larkin, kami memesan tiket bus tujuan ke KL. Karena bus disini beragam bentuk dan fasilitasnya, kali ini kami ingin mencoba menaiki bus double decker atau bertingkat. Di Indonesia bus macam ini sudah tidak ada lagi. Dulu, sewaktu saya masih kecil masih ada bus macam ini berlalu lalang di sekitar jakarta. Tidak sulit mencari bus tujuan ke KL karena petugas di masing-masing loket menawarkan bus dengan suara yang keras meskipun seorang perempuan. Akhirnya kami dapat bus Mayang Sari seharga untuk dewasa @ RM 31.20 dan anak-anak @RM 28. Total 2 dewasa 2 anak-anak jadi RM 118.4. Jika kita membawa anak, jangan ragu untuk menawar harga tiket untuk anak karena tiketnya bisa lebih murah lagi. Perlu diketahui, harga tiket segitu kami kira cukup murah mengingat busnya bagus dan waktu tempuh Terminal Larkin ke KL selama 4 jam. Kami ingatkan agar hindari membeli tiket di luar terminal karena itu semua calo dan harganya pasti dilebihkan sedikit. Kami membeli tiket di loket yang sudah tersedia. Tinggal pilih sesuai selera dan tujuannya.
Jalan Tol |
Jalan Tol ada motor kecil di depan |
Bandar Tasik Selatan |
Sebenarnya hotel ini agak jauh dari pusat kota Kuala Lumpur (KL). Setidaknya jika mau ke KL kita harus naik Bas selama 1 jam. Tapi kami memilih di daerah Kajang karena tengah-tengah antara tujuan wisata kami ke Zoo Negara, Chinatown dan sekitarnya, dan janji ketemuan dengan teman yang tinggalnya di daerah Balakong.
Setelah Sholat Jamak Qoshor Dzuhur dan Asar, mandi, mengeluarkan isi tas punggung dan istirahat sejenak sudah cukup rasanya, kami pun tidak ingin berlama-lama di kamar. Maklum, jauh-jauh ke sini kan memang buat jalan-jalan. Anak-anak pun masih semangat sekali, di kamar saja masih bisa lompat-lompat dikasur. Kasihan Husain, anak kami yang I belum 1 jam di kamar main lompat-lompatan jatuh dan berdarah. Waktu sholat maghrib di sini jam 19.20, jadi sebelum maghrib kami sudah bisa keliling cari makan di sekitar hotel. Maklum, di hotel kami tidak dapat breakfast dan dinner. Alhamdulillah diberikan ruqsoh/ keringanan dalam mengerjakan sholat bisa di jamak qoshor. Cari makanan disekitar pasar kajang tidaklah sulit, meskipun begitu kami harus tetap waspada mengingat disini banyak juga penganut agama selain Islam. Jadi kami harus mencari kedai makanan yang ada label Halal dari Majelis Ulama Malaysia.
Sate Kajang |
Alhamdulillah selesai makan, kami bisa berbelanja kebutuhan harian ke Giant Supermarket yang ada di lantai basement Plaza Metro Kajang. Kebutuhan untuk hari pertama di hotel seperti sabun cuci, air mineral 5 liter, shampoo, snack kacang, susu milo anak dan roti pun kami beli total RM 33. Sudah lelah keliling, kami pun kembali ke hotel. Sebelum tidur kami tidak lupa menjamak qoshor maghrib dan isya. Alhamdulillah, tidur dengan nyaman sampai waktu subuh di sini jam 5.50.
Hari II
Kami bangun jam 5 dan anak-anak pun sudah dibangunkan untuk mandi kemudian Sholat subuh (ingat tidak bisa di jamak qoshor). Rupanya Masjid Kajang lokasinya agak jauh dari sini sampai azan pun tidak kedengaran. Perjalan hari ke 2 sudah kami rencanakan selepas sarapan, menuju ke terminal bus yang ke plaza rakyat kemudian ke zoo negara. Peta sudah siap, rute bas sudah, tas punggung lengkap dengan keperluan anak-anak, 2 botol minum tupperware untuk melepas dahaga, dan tidak lupa uang RM.
Chinatown |
Zoo Negara Malaysia |
Pertunjukkan Hewan |
Biasanya lebih enak jika ke kebun binatang dengan jalan kaki menyusuri setiap kandang dan wahana lainnya tapi kali ini kami tidak bisa berjalan jauh lagi karena masih ada sisa-sisa lelah jalan kemarin dan anak-anak sudah minta naik Tram. Tepat didepan arena pertunjukkan kami sempatkan sebentar melihat Pinguin dan ikan air tawar dengan ukuran besar-besar. Anak kami Ali sampai komentar "Pinguin kan nggak bisa ngomong ya Bi ? Yang bisa ngomong cuma di tv tuh kan." Dan seperti biasa adiknya Husain pun ikut-ikutan ngomong yang sama.
Sebentar melihat Pinguin dan ikan dari sungai Amazon. Jadilah kami berkeliling dengan Tram dengan membayar RM 20 untuk 4 orang sekali jalan. Lumayan juga Tram bergerak lambat dan pemandu menerangkan hewan yang ada disetiap kandang yang dilewati. Tidak perlu kami sebutkan satu-persatu. Tram berhenti di perhentian kedua tepatnya didepan kandang macan, seram. Eit tenang, meskipun kandangnya terbuka tetapi aman karena didepannya ada kolam yang lebar dan ditembok tentunya jadinya binatang carnivora ini tidak mungkin bisa keluar. Dari ini kami melanjutkan naik Tram lagi, masih dengan tiket yang sama. Berkeliling sebelum kembali ke perhentian semula.
Iklannya 100% Madu asli |
LRT Masjid Jameek |
Di Stasiun Tasik Selatan, menunggu Train ke KLIA |
Lanjut, harga tiket Sri Rampai ke Pasar Seni RM 5,2 untuk 2 dewasa. Perjalanan kira-kira 15 menit. Di daerah Pasar Seni, kami mendatangi Sentral Market. Tempat penjualan kerajinan etnik dari berbagai negara dan agama. Sebelum kami masuk ke sana, ada serombongan mungkin mahasiswa yang sedang mengeluarkan angklung dari kereta (mobil). Tampaknya mereka mau mengadakan pertunjukkan atau latihan disitu. Saya sempat membuat suara angklung yang membuat mahasiswa tertawa. Di dalam ada penjualan kerajinan etnik India, Melayu, Timur Tengah dan ada juga yang modern seperti manik-manik dari china mungkin. Ada terapi ikan juga dikolam dengan banyak ikan entah jenis apa kami tidak tahu, memakan kulit mati di telapak kaki orang yang merendam. Ada yang kegeliaan sampai ketawa, kebanyakan turis asing yang minat terapi ini. Istri saya lebih tertarik dengan kain-kainan untuk dibuat jilbab, tapi mungkin karena harganya yang belum cocok sudah tawar menawar dengan gigih sekalipun. Akhirnya dia lebih memilih pernak-pernik yang bisa langsung dibuat ditempat. Gantungan kunci dengan nama initial anak kami berdua AH. Bilangnya sih di Batam nggak ada yang kayak beginian, wah bisa jadi peluang. Sayang, penjualnya tidak mau membagi informasi dimana yang jual grosiran beginian. Lumayan murah dengan RM 12 sudah dapat gantungan kunci sesuai selera.
Hari III
Bersambung
1 komentar:
Bagi yg mau berwisata ke Wangsa Maju, Kuala Lumpur boleh emel saya di faridzmokhtar@gmail.com atau whatsapp 017-6484020.saya juga seorang backpacker..:)
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.