Ketika KERJAMU TIDAK DIHARGAI, maka saat itu kau sedang belajar arti KETULUSAN. Ketika USAHAMU dinilai TIDAK PENTING, maka saat itu kau sedang belajar arti KEIKHLASAN. Ketika HATIMU terluka SANGAT DALAM, maka saat itu kau sedang belajar arti MEMAAFKAN. Ketika kau harus LELAH & KECEWA, maka saat itu kau sedang belajar arti KESUNGGUHAN.

Kamis, 10 Maret 2011

Backpackers ke Malaysia & S'pore dengan budget yang minim

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Kali ini kami akan sedikit menceritakan bagaimana perjalanan wisata ke Malaysia dan S'pore melalui Batam Centre dengan budget yang sangat minim. Alhamdulillah bisa melihat dan bertemu langsung dengan penduduk di sana dan sekaligus mengenal gaya hidup, budaya dan cara pandang masyarakat meskipun tidak secara mendalam karena waktunya hanya 5D4N.

Kami sekeluarga sudah merencanakan perjalanan ini jauh-jauh bulan. Asli, passport saya sudah ada sejak 6 bulan yang lalu sedangkan anak-anak dan istri sudah ada sejak 2 bulan yang lalu. Memang ada niatan untuk  bisa berkunjung ke Malaysia dan S'pore tapi dengan budget yg seminim mungkin tentunya, pikir-pikir dekat dari Batam dan sebelum selesai tugas disini. Meskipun dengan budget yang minim tapi untuk ukuran saya sekeluarga berangkat ke sana tentunya cukup besar artinya uang segitu. Demi anak-anak dan istri, semoga perjalanan ini diridhoi Allah SWT dan menjadi baroqah silaturahim ke warga di sana. Kebetulan saya pun ada kenalan di Malaysia jadi sekalian ketemu.

Seperti sudah kami sebutkan di atas, budget sudah kami rancang jauh-jauh bulan dengan berbagai macam metode alternatif. Bahkan saya sudah mempersiapkan pilihan sebanyak 5 alternatif rancangan perjalanan, aktfitas kami di kedua negara sampai dengan biaya yang kemungkinan akan dikeluarkan. Setelah berdiskusi dengan istri, akhirnya kami memutuskan alternatif yang ke 5 karena selain paling kecil biayanya dan juga sudah memenuhi keinginan anak yaitu wisata ke Zoo Negara dan Zoo S'pore.

Anggaran yang kami susun kemudian kami realisasikan secara bertahap dengan memisahkannya menjadi pemesanan yang bisa melalui online dan manual. Untuk pemesanan yang bisa melalui online meliputi pesanan kamar hotel dan tiket Bus KL - Spore (oneway). Sedangkan yang lainnya tidak bisa secara online jadinya terpaksa hanya melihat tarif melalui online kemudian kita rinci biaya yang kemungkinan akan dikeluarkan meliputi tiket ferry, bus, LRT, makan, tiket masuk ke zoo. Pembelian online dengan memesan kamar hotel untuk tinggal selama 2 hari yang paling murah untuk ukuran tinggal keluarga, Alhamdulillah kami dapat kamar superior di hotel **** di daerah Kajang Kuala Lumpur seharga RM 227 atau Rp. 680.000. Fasilitas 2 tempat tidur double, ironing board, laundry, air minum, kamar mandi, kopi, teh, pemanas air, kulkas mini, dan ruangan berjendela dengan pemandangan pertokoan dan Mall Plaza Kajang. Bolehlah kami sebutkan namanya Hotel Prescott Metro Inn Kajang. Kemudian, tiket bus KL - Spore kami dapatkan dengan harga @ S$ 20 pemberangkatan pukul 13.00 dari Genting Highland ke Kovan Spore. Pembelian tiket kapal ferry Batam Centre - Stulang Laut Johor Bahru 1 hari sebelum keberangkatan paling pagi pukul 07.30 seharga untuk dewasa Rp. 240.000 dan anak-anak Rp. 185.000 (one way).


Di rest area
Setelah beberapa pemesanan sudah kami siapkan, perjalanan kami mulai dari pelabuhan Batam Centre.

Hari I 

Kapal ferry berangkat pukul 07.30 sesuai jadual, dengan menempuh perjalanan selama 1,5 jam kami tiba di Pelabuhan Stulang Laut Johor Bahru. Perlu diingat, ada perbedaan waktu lebih cepat 1 jam antara Batam dengan Malaysia, jadi siap-siap mengatur jam tangan 1 jam lebih cepat. Setiba di Stulang Laut pukul 10.00, kami berhadapan dengan petugas imigrasi Diraja Malaysia. Passport dan kelengkapan akan diperiksa kemudian petugas imigrasi menanyakan tujuan kami ke Malaysia dan berapa lama tinggal disana. Karena tujuan kami baik-baik ingin jalan-jalan jadinya tidak akan dipersulit. Setelah lolos dari pemeriksaan imigrasi, kami masih harus berjalan ke terminal hentian texi diluar pelabuhan. Sebenarnya Texi di pintu keluar pelabuhan juga ada namun lebih tinggi RM 5 dibandingkan dengan dihentian Texi yang hanya RM 15 tujuan ke Terminal Larkin. Perjalanan ke Terminal Larkin kira-kira 15 menit tanpa macet. Texi yang kami tumpangi sopirnya ramah, dia mengajak ngobrol kami sepanjang perjalanan. Ketika kami bertanya arah jalan dan tempat dia menjawabnya dengan sopan dan jelas. Ibaratnya kita bertanya iya/ tidak maka dia menjawabnya bukan hanya dengan iya/ tidak tapi juga menjelaskannya.

Sampai di Terminal Larkin, kami memesan tiket bus tujuan ke KL. Karena bus disini beragam bentuk dan fasilitasnya, kali ini kami ingin mencoba menaiki bus double decker atau bertingkat. Di Indonesia bus macam ini sudah tidak ada lagi. Dulu, sewaktu saya masih kecil masih ada bus macam ini berlalu lalang di sekitar jakarta. Tidak sulit mencari bus tujuan ke KL karena petugas di masing-masing loket menawarkan bus dengan suara yang keras meskipun seorang perempuan. Akhirnya kami dapat bus Mayang Sari seharga untuk dewasa @ RM 31.20 dan anak-anak @RM 28. Total 2 dewasa 2 anak-anak jadi RM 118.4. Jika kita membawa anak, jangan ragu untuk menawar harga tiket untuk anak karena tiketnya bisa lebih murah lagi. Perlu diketahui, harga tiket segitu kami kira cukup murah mengingat busnya bagus dan waktu tempuh Terminal Larkin ke KL selama 4 jam. Kami ingatkan agar hindari membeli tiket di luar terminal karena itu semua calo dan harganya pasti dilebihkan sedikit. Kami membeli tiket di loket yang sudah tersedia. Tinggal pilih sesuai selera dan tujuannya.


Jalan Tol
Jalan Tol ada motor kecil di depan
Selama perjalanan ke KL, mata kami disuguhi pemandangan banyak pohon sawit di sepanjang jalan tol yang mulus aspalnya dan rapi. Bisa dibayangkan, perjalanan selama 4 jam ke KL melalui jalan tol lengkap dengan tempat peristirahatannya. Bus kami berhenti 1 kali ditempat peristirahatan bagi penumpang yang ingin makan-makanan ringan tersedia di mobil penjaja makanan dan juga tandas/ toilet. Dan ada yang berbeda jalan tol disini dengan di Indonesia yaitu motor bisa melalui jalan ini dan gratis lagi karena jalan keluar untuk motor tersendiri dan tidak ada penghalangnya. Jadi kami bisa melihat motor dengan kecepatan tinggi disini dan berbeda jauh kecepatannya dengan di pusat kota KL yang pasti lebih lambat. Pembangunan dilihat dari sepanjang jalan tol terlihat merata seperti banyaknya bangunan pabrik lengkap dengan plang nama produksinya, apartemen, pertokoan dan perumahan. Oh iya, pemberhentian bus kami di Terminal Bandar Tasik Selatan, KL. Terminal ini adalah terminal bus yang baru, yang sebelumnya ada terminal sementara di stadion Bukit Jalil. Sebenarnya Bandar Tasik Selatan adalah juga hentian train LRT, Komuter dan KLIA (Train yang mau ke Bandara Internasioanl KL).

Bandar Tasik Selatan
Sesampainya kami di Bandar Tasik Selatan, kami masih harus melanjutkan menggunakan train Komuter menuju stasiun Kajang. Cukup melalui 2 stasiun selama 15 menit kami sudah tiba. Ongkos tiket dari stasiun Bandar Tasik ke Kajang dewasa RM 1.20, anak-anak RM 0.60. Dari stasiun ini, kami menyewa texi menuju hotel. Cukup bayar RM 6 waktu tempuh 10 menit kami sudah tiba di depan hotel. Alhamdulillah, jam tangan menunjukkan pukul 17.30 akhirnya kami bisa check in dan melepas lelah di kamar. Kamar yang kami dapatkan persis dengan yang kami pesan melalui online www.agoda.com. 

Sebenarnya hotel ini agak jauh dari pusat kota Kuala Lumpur (KL). Setidaknya jika mau ke KL kita harus naik Bas selama 1 jam. Tapi kami memilih di daerah Kajang karena tengah-tengah antara tujuan wisata kami ke Zoo Negara, Chinatown dan sekitarnya, dan janji ketemuan dengan teman yang tinggalnya di daerah Balakong.

Setelah Sholat Jamak Qoshor Dzuhur dan Asar, mandi, mengeluarkan isi tas punggung dan istirahat sejenak sudah cukup rasanya, kami pun tidak ingin berlama-lama di kamar. Maklum, jauh-jauh ke sini kan memang buat jalan-jalan. Anak-anak pun masih semangat sekali, di kamar saja masih bisa lompat-lompat dikasur. Kasihan Husain, anak kami yang I belum 1 jam di kamar main lompat-lompatan jatuh dan berdarah. Waktu sholat maghrib di sini jam 19.20, jadi sebelum maghrib kami sudah bisa keliling cari makan di sekitar hotel. Maklum, di hotel kami tidak dapat breakfast dan dinner. Alhamdulillah diberikan ruqsoh/ keringanan dalam mengerjakan sholat bisa di jamak qoshor. Cari makanan disekitar pasar kajang tidaklah sulit, meskipun begitu kami harus tetap waspada mengingat disini banyak juga penganut agama selain Islam. Jadi kami harus mencari kedai makanan yang ada label Halal dari Majelis Ulama Malaysia.

Sate Kajang
Setelah berkeliling ternyata agak sulit menemukannya, yang ada hanya tulisan halal saja. Ini masih membuat kami ragu karena di kedai tersebut masih terpasang patung-patung macam di pura/ vihara/ klenteng. Ada juga kedai yang memajang kaligrafi suroh Al Baqoroh di dinding, ini cukup melegakan kami ditambah penjualnya juga pakai kerudung. Pilihan kami jatuh pada Sate Hj. Samuri, rupanya sate disini sudah terkenal dan menjadi salah satu kulinernya Kajang. Lokasinya persis di sebelah barat Metro Plaza Kajang menempati bangunan tua yang sebagian dari bangunan induknya sudah mulai hancur. Tampilan satenya besar-besar, sesuai dengan harganya RM 1/ tusuk. Ditambah lontong dan es teh manis jadi total keluar RM 20.

Alhamdulillah selesai makan, kami bisa berbelanja kebutuhan harian ke Giant Supermarket yang ada di lantai basement Plaza Metro Kajang. Kebutuhan untuk hari pertama di hotel seperti sabun cuci, air mineral 5 liter, shampoo, snack kacang, susu milo anak dan roti pun kami beli total RM 33. Sudah lelah keliling, kami pun kembali ke hotel. Sebelum tidur kami tidak lupa menjamak qoshor maghrib dan isya. Alhamdulillah, tidur dengan nyaman sampai waktu subuh di sini jam 5.50.

Hari II

Kami bangun jam 5 dan anak-anak pun sudah dibangunkan untuk mandi kemudian Sholat subuh (ingat tidak bisa di jamak qoshor). Rupanya Masjid Kajang lokasinya agak jauh dari sini sampai azan pun tidak kedengaran. Perjalan hari ke 2 sudah kami rencanakan selepas sarapan, menuju ke terminal bus yang ke plaza rakyat kemudian ke zoo negara. Peta sudah siap, rute bas sudah, tas punggung lengkap dengan keperluan anak-anak, 2 botol minum tupperware untuk melepas dahaga, dan tidak lupa uang RM.

Chinatown
Rasanya aneh, jam 6.30 masih gelap dan belum banyak orang yang beraktifitas. Dari hotel kami mencari sarapan, kali ini lebih mudah karena sudah ada "target" sejak td malam. Cuma berjalan 5 menit ada satu kedai melayu yang buka 24 jam, disini tersedia roti cane, pau ayam dan kacang hijau (bakpau), kopi dan teh tarik. Kami pun memesan semua itu. Roti cane kalau di batam sama dengan roti prata. Harga yang diberikan untuk 2 roti cane, 2 pau, teh dan kopi tarik habis RM 12. Lumayan kenyang juga makan segitu untuk 4 orang. Tidak jauh dari kedai tadi kami menuju ke terminal yang tidak seperti terminal pd umumnya. Boleh dibilang kalau di Indonesia seperti terminal bayangan karena bas antri berhenti di pinggir jalan biasa. Kami memilih bas Sri Indah dengan membeli tiket RM 7 dapat 3 kursi tujuan ke Terminal Puduraya. Perjalanan menuju ke Puduraya melalui jalan tol lumayan memakan waktu 45 menit. Sebelum berhenti di Puduraya, bas akan berhenti di dekat MRT Pasar Seni. Disini kalau mau berbelanja ke Central Market dan Chinatown bisa jalan kaki. Dan ini nanti pemberhentian kami berikutnya. Sebelumnya kami mau ke Zoo Negara dulu, anak-anak sudah nagih terus. Jadi kami lanjutkan berhenti di Puduraya. Dari sini kami lanjutkan naik LRT dari Plaza Rakyat menuju Stasiun LRT Masjid Jameek. Cukup bayar RM 3,2 untuk 2 dewasa, anak-anak gratis. Turun di Masjid Jameek lalu menyeberang jalan menuju LRT Jalur Kelana Jaya. Di jalur ini kami lanjutkan naik MRT menuju Wangsa Maju. Kali ini jarak tempuh lebih jauh lagi, jadi tarifnya RM 5,2. Tarif termahal untuk jarak terjauh naik LRT @RM 2,6 untuk Dewasa.

Zoo Negara Malaysia
Pertunjukkan Hewan
Setelah  perjalanan kira-kira 15 menit sampailah kami di Stasiun Wangsa Maju. Dari sini kami masih harus melanjutkan dengan Bus RapidKL tapi karena tidak kunjung datang dan waktu menunjukkan pukul 10 terpaksa kami sewa texi sampai Zoo. Tarifnya RM 6 dengan waktu tempuh kira-kira 15 menit. Sampai di Zoo Negara, kami membeli tiket @RM 35 untuk dewasa dan @RM 18 untuk anak-anak. Total yang kami keluarkan untuk tiket masuk Zoo RM 106. Di pintu masuk tiket kami tukarkan dengan gelang sebagai tanda pengunjung (sekalian bisa buat kenang-kenangan). Tujuan pertama kami saat didalam adalah menyaksikan pertunjukan hewan. Pertunjukan dimulai pukul 11.00. Penonton sudah banyak berkumpul dan pengumuman pertunjukkan segera dimulai dengan pemberian Induction/ pemberitahuan larangan yang tidak boleh dilakukan selama pertunjukkan berlangsung seperti tidak boleh melempar makanan ke arena, tidak melewati pagar kawat beraliran listrik (segitu parah pengamanannya). Begitu dimulai, binatang yang pertama keluar adalah Hyena, hewan dari afrika yang bersuara mirip kuntilanak menurut istri. Tak lama, keluarlah pemandu dan pelatih hewan dengan burungnya yang besar dan berwarna-warni. Yah inilah burung macaw yang menawan. Bergelantungan di ring satu ke ring yang lainnya. Selain burung macaw ada juga tingkah anjing laut, singa laut, burung kakaktua "matre", elang laut. Spesial burung kakaktua "matre" kami jelaskan mengapa kami sebut "matre" karena kakaktua ini sengaja dilatih untuk menghimpun dana dari para penonton yang mau menyumbangkan uang dengan sukarela untuk Zoo Negara. Penonton yang bersedia akan diminta untuk memegang uang di tangan kemudian kakatua akan mengambil uang dengan cara terbang ke arah tangan kemudian bertengger ditangan beberapa saat sebelum kembali ke pelatih dengan uang dimulutnya. Terkadang burung ini berhasil mengambil uang kadang juga tidak berhasil. Mungkin sudah rabun kali matanya atau posisi tangannya yang kurang pas. Selama pertunjukkan, kami merasa ada yang sangat kurang dari penampilan pemandu dan pelatih yang kurang ramah, kurang senyum dan kurang menghibur. Tidak seperti pertunjukkan hewan yang pernah kami saksikan seperti di Taman Safari Indonesia dan Ancol, pengunjung sampai bisa dibuat tertawa lepas karena dari pemandu dan pelatihnya yang ceria, penuh senyum dan ramah. Jauh lebih bisa menghibur, bahkan ketika baru masuk arena pun mereka dengan sopan diperkenalkan dan pelatihnya senyum sambil memberi salam kepada pengunjung. Hewan-hewan pun kelihatan sangat gembira melakukan antraksi. Mudah-mudahan pelatih dan pemandu di Zoo Negara bisa lebih mesra, Ayo Malaysia Bisa. Begitu slogan yang saya baca disalah satu spanduk disana. Terasa juga 1 jam sudah pertunjukkan ini berakhir. Ada sesi foto-foto dengan burung dengan membayar tentunya, tapi kami tidak berminat dan lebih memilih meneruskan berkeliling.

Biasanya lebih enak jika ke kebun binatang dengan jalan kaki menyusuri setiap kandang dan wahana lainnya tapi kali ini kami tidak bisa berjalan jauh lagi karena masih ada sisa-sisa lelah jalan kemarin dan anak-anak sudah minta naik Tram. Tepat didepan arena pertunjukkan kami sempatkan sebentar melihat Pinguin dan ikan air tawar dengan ukuran besar-besar. Anak kami Ali sampai komentar "Pinguin kan nggak bisa ngomong ya Bi ? Yang bisa ngomong cuma di tv tuh kan." Dan seperti biasa adiknya Husain pun ikut-ikutan ngomong yang sama.

Sebentar melihat Pinguin dan ikan dari sungai Amazon. Jadilah kami berkeliling dengan Tram dengan membayar RM 20 untuk 4 orang sekali jalan. Lumayan juga Tram bergerak lambat dan pemandu menerangkan hewan yang ada disetiap kandang yang dilewati. Tidak perlu kami sebutkan satu-persatu. Tram berhenti di perhentian kedua tepatnya didepan kandang macan, seram. Eit tenang, meskipun kandangnya terbuka tetapi aman karena didepannya ada kolam yang lebar dan ditembok tentunya jadinya binatang carnivora ini tidak mungkin bisa keluar. Dari ini kami melanjutkan naik Tram lagi, masih dengan tiket yang sama. Berkeliling sebelum kembali ke perhentian semula.


Iklannya 100% Madu asli
Oh iya, di dalam Zoo ada Museum Lebah Sedunia. Sesuai namanya, disini dipajang berbagai jenis lebah dan sarangnya yang sudah dikeringkan didalam kotak kaca. Sekaligus kami bisa membeli oleh-oleh madu yang dijamin 100% madu alami. Kami juga bisa mencicipi sedikit madu dari berbagai jenis tanaman. Yummmy, we like honey. Puas berkeliling museum dan membeli 2 botol madu seharga RM 100, kami lanjutkan perjalanan ke taman bermain anak-anak, Children's World. Nampak karena namanya buat anak-anak maka hewan yang ada disini pun masih anak-anak, meskipun begitu anak hewan jelas beda jauh dengan anak manusia. Tengok saja anak kuda poni yang sudah bisa ditunggangi, anak kelinci yang sudah ada kumisnya, anak kambing, anak sapi. Yah namanya juga anak-anak harap maklum.

LRT Masjid Jameek
Di Stasiun Tasik Selatan, menunggu Train ke KLIA
Waktu sudah menunjukkan pukul 14, kami sudahi berkeliling karena makin lelah kaki berjalan. Keluar dari Zoo kami harus menunggu Bus RapidKL. Rasanya lama sekali Bus tidak kunjung datang, rasanya ada yang aneh dengan tempat hentian bus yang ada diseberang Zoo. Bagaimana tidak, lokasi Zoo Negara persis di lalui jalan tol, dalam hati apa ada Bus yang mau berhenti di jalan tol begini ramai. Ragu menyelimuti saya karena lama ditunggu Bus yang ditunggu tidak kunjung datang, akhirnya kami memutuskan naik texi berargo kali ini. Tidak perlu tawar menawar, langsung naik saja menuju Stasiun LRT Sri Rampai. Keluar lagi RM 7 sampai di stasiun. Dari LRT Sri Rampai kami menuju ke LRT Pasar Seni. Oh iya dari tadi kami belum memberikan kesan untuk setiap stasiun baik yang ada di tengah kota KL maupun dipinggirannya. Kondisi stasiun LRT sangat bersih dan tertata rapi lengkap dengan layar jadwal kedatangan LRT, rambu pengaman bagi penumpang dan pengeras suara pemberitahuan kereta akan tiba. Di KL ada beberapa transportasi train yang bisa dinaiki dan ada perbedaannya; LRT beroperasi di bawah tanah (meskipun begitu tidak semua stasiun ada dibawah tanah), Monorail beroperasi di atas jalan raya, KTM Komuter beroperasi untuk daerah KL dan sekitarnya (mirip kereta express AC jakarta - bogor), KLIA beroperasi untuk tujuan ke Bandara KL.

Lanjut, harga tiket Sri Rampai ke Pasar Seni RM 5,2 untuk 2 dewasa. Perjalanan kira-kira 15 menit. Di daerah Pasar Seni, kami mendatangi Sentral Market. Tempat penjualan kerajinan etnik dari berbagai negara dan agama. Sebelum kami masuk ke sana, ada serombongan mungkin mahasiswa yang sedang mengeluarkan angklung dari kereta (mobil). Tampaknya mereka mau mengadakan pertunjukkan atau latihan disitu. Saya sempat membuat suara angklung yang membuat mahasiswa tertawa. Di dalam ada penjualan kerajinan etnik India, Melayu, Timur Tengah dan ada juga yang modern seperti manik-manik dari china mungkin. Ada terapi ikan juga dikolam dengan banyak ikan entah jenis apa kami tidak tahu, memakan kulit mati di telapak kaki orang yang merendam. Ada yang kegeliaan sampai ketawa, kebanyakan turis asing yang minat terapi ini. Istri saya lebih tertarik dengan kain-kainan untuk dibuat jilbab, tapi mungkin karena harganya yang belum cocok sudah tawar menawar dengan gigih sekalipun. Akhirnya dia lebih memilih pernak-pernik yang bisa langsung dibuat ditempat. Gantungan kunci dengan nama initial anak kami berdua AH. Bilangnya sih di Batam nggak ada yang kayak beginian, wah bisa jadi peluang. Sayang, penjualnya tidak mau membagi informasi dimana yang jual grosiran beginian. Lumayan murah dengan RM 12 sudah dapat gantungan kunci sesuai selera.

Hari III
Bersambung

1 komentar:

Budak Wangsa Maju on 26 Januari 2016 pukul 12.29 mengatakan...

Bagi yg mau berwisata ke Wangsa Maju, Kuala Lumpur boleh emel saya di faridzmokhtar@gmail.com atau whatsapp 017-6484020.saya juga seorang backpacker..:)

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentar positif dan membangun dari blogger sekalian.

Dua Tetes dan Dua Bekas yang Paling Dicintai Allah

Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetes dan dua bekas. Setetes air mata yang menetes karena takut kepada Allah, dan setetes darah yang tumpah di jalan Allah. Adapun yang dua bekas, maka yaitu bekas-di antaranya adalah bekas jihad-di jalan Allah, dan bekas dari melakukan kewajiban di antara kewajiban-kewajiban dari Allah.” (HR. Tirmidzi). Abdullah bin Umar, semoga Allah senantiasa meridhai keduanya berkata: “Sungguh aku meneteskan air mata karena takut kepada Allah itu lebih aku cintai daripada aku bersedekah seribu dinar.” (HR. Baihaqi dalam Sya’bul Iman).

Sebagian Amal Ahli Surga

Nabi saw bersabda: Sungguh jika seorang muslim berinteraksi dengan masyarakat dan sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (akibat interaksi), lebih baik daripada seorang muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat dan tidak sabar atas hal-hal yang menyakitkan dari mereka (HR. at-Tirmidzi, 9/416).

Mengikuti Sunnah

Umar bin Abdil Aziz pernah berkata: Rasulullah saw dan para pemimpin setelahnya telah menjalankan berbagai sunnah. Mengambil sunnah tersebut sama dengan membenarkan kitabullah, menyempurnakan ketaatan kepada ALLAH dan menguatkan agama ALLAH. Siapa saja yang mengamalkannya niscaya akan mendapatkan petunjuk, siapa yang memohon pertolongan kepada ALLAH dengan menjalankan sunnah maka ia pasti akan ditolong. Siapa yang menyalahi sunnah maka ia telah mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman, ALLAH akan memalingkannya dari kebenaran dan memasukannya ke neraka jahannam

(Ibnu Abdil Barr dalam jami’ bayan al-ilm juz 2 hal 187)

Pengaruh Dosa dan Taat

Rasulullah SAW telah bersabda: perumpamaan orang yang melakukan keburukan (dosa) kemudian melakukan kebaikan (taat) seperti orang yang memakai baju sempit yang mencekiknya. Kemudian dia berbuat baik maka lepaslah 1 lingkaran, kemudian ia berbuat baik lagi, maka lepaslah 1 lingkaran yang lain hingga akhirnya ia bisa melepaskan dirinya dari cekikan baju tersebut. (HR. Ahmad & Thobroni)

Hati Bersih dan Kotor

Rasulullah SAW pernah bersabda: Fitnah (dosa) akan datang menyambangi hati berturut-turut secara bergantian. Maka hati mana saja yang dimasukinya akan terdapat titik hitam, dan hati mana saja yang mengingkarinya maka terdapat titik putih, hingga ahirnya adalah 2 hati. Pertama, hati yang putih bersih seperti batu yang licin dan mengkilap, hati seperti ini tidak akan bisa dipengaruhi oleh fitnah (dosa) selama ada langit dan bumi (selamanya). Kedua, hati yang hitam legam bagaikan gelas yang terbalik (tumpah), hati seperti ini tidak mengenal kebaikan (Islam) dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali hanya mengenal nafsu yang masuk kedalamnya. (HR. Muslim)
 

. Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers